Sebuah perusahaan teknologi Southwest Florida sedang bersiap untuk mengirim dirinya sendiri dan ekonomi lokal ke luar angkasa pada tahun 2023 menggunakan satelit cetak 3D.
Pendiri Space Tech, Wil Glaser, telah menetapkan pandangannya yang tinggi dan berharap apa yang sekarang hanyalah roket tiruan akan membawa perusahaannya ke masa depan.
"Ini adalah 'harga yang menarik', karena pada akhirnya, satelit kami akan diluncurkan dengan roket serupa, seperti Falcon 9," kata Glaser."Kami akan mengembangkan satelit, membangun satelit, dan kemudian mengembangkan aplikasi luar angkasa lainnya."
Aplikasi yang ingin dibawa oleh Glaser dan tim teknologinya ke luar angkasa adalah bentuk unik dari CubeSat cetak 3D.Keuntungan menggunakan printer 3D adalah beberapa konsep dapat diproduksi dalam hitungan hari, kata Glaser.
“Kita harus menggunakan sesuatu seperti versi 20,” kata insinyur Space Tech Mike Carufe.“Kami memiliki lima varian berbeda dari setiap versi.”
CubeSats adalah desain intensif, pada dasarnya sebuah satelit dalam sebuah kotak.Ini dirancang untuk secara efisien menampung semua perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk beroperasi di luar angkasa, dan versi Space Tech saat ini muat di dalam tas kerja.
"Ini yang terbaru dan terhebat," kata Carufe.“Di sinilah kami mulai benar-benar mendorong batas bagaimana sat dapat digabungkan.Jadi, kami memiliki panel surya yang menyapu ke belakang, kami memiliki LED zoom yang sangat tinggi di bagian bawah, dan semuanya mulai dimekanisasi.
Printer 3D jelas sangat cocok untuk membuat satelit, menggunakan proses bubuk-ke-logam untuk membangun bagian lapis demi lapis.
Saat dipanaskan, ia menggabungkan semua logam menjadi satu dan mengubah bagian plastik menjadi bagian logam sebenarnya yang dapat dikirim ke luar angkasa, jelas Carufe.Tidak banyak perakitan yang dibutuhkan, sehingga Space Tech tidak membutuhkan fasilitas yang besar.
Waktu posting: Jan-06-2023